Kamis, 15 Agustus 2013
"Hai pemirsa...... Saya Jennifer Arnelita. Hari ini Jennifer sedang berada di Pulau Karampuang Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat....."
Jiaaa....elah.... ini cuma ngopi paste kalimatnya Jennifer waktu take gambar sesi jalan-jalan di Pulau Karampuang.
Take picture with C&R RCTI |
Pulau Karampuang itu sebuah pulau kecil yang berada tepat di depan kota Mamuju. Dengan perahu kayu bermotor bisa ditempuh sekitar 15 - 20 menit dengan biaya Rp.15.000 PP. Jadi kalo mau ke tempat wisatanya, bilang aja mau dijemput jam berapa. Si si Bapak tukang perahu akan hadir sesuai permintaan.
Nadia dan Jennifer di atas perahu saat ke Pulau Karampuang |
Kalo mau jalan-jalan keliling pulau juga bisa. Perahunya di rental aja. Pakai sehari include BBM dan drivernya si Bapak tukang perahu Rp.500.000. Tapi kalo lagi sepi harga bisa nego.
Pulau Karampuang ini dikelilingi tanaman rumput laut dan hutan mangrove. Rumput lautnya punya kualitas yang sangat bagus. Konon di Sulawesi Barat, rumput laut dari Mamuju ini yang punya kadar garam dan kadar air paling bagus. Selain itu terumbu karangnya juga sangat indah. Di laut yang agak dalam, ada terumbu karang yang modelnya seperi meja makan. Sayang kalo dari permukaan laut tidak kelihatan.
Ada beberapa tempat yang bisa dijadikan lokasi wisata untuk yang penasaran dengan keunikan pulau ini. Sayangnya area wisata belum dikelola maksimal oleh pemerintah setempat. Kebayang kan kalo area Pulau Karampuang ini dikelilingi resort terapung seperti di Derawan sana. Trus ada banana boat, fasilitas diving, waduuuuuh......pasti keren banget. disinilah tantangan untuk pemerintah setempat untuk pengembangan potensi wisatanya.
Di Pulau Karampuang ini ada sumur bernama Sumur Jodoh. Konon kalo kita mandi di sumur ini, insya Allah akan segera terbuka pintu jodohnya. Jiaaaaa.......gw juga mau 'kali seandainya itu benar....
Waktu sesi take picture di Sumur Jodoh, ada kejadian yang sangat lucu. Oh iya, di sumur jodoh ini terkenal juga dengan nama Sumur Tiga Rasa. Karena ditempat yang sama sumur itu terbagi menjadi air tawar, air asin dan air payau. Unik kan?
Balik ke kejadian lucu yang pengen aku ceritain tadi. Nah....ternyata di area sumur jodoh nih, sudah dibangun gazebo-gazebo cantik di tepi pantainya. Maksudnya untuk menarik minat wisatawan kali ya. tapi aku yang sudah agak lama tidak jalan-jalan kesitu, jadi shock juga. Ternyataaaaa......sumur jodoh itu sudah nggak keliatan lagi! Dikelilingi bangunan permanen dan dijadikan kamar mandi serta sumber air warga setempat. Aduuuuh.....sayang ya. Trus disebelahnya dibangun gazebo yang di tengah-tengahnya ada bak penampungan air tawar. Daaaaan.....yang buat aku hampir termehek-mehek, disekelilingnya penuh ibu-ibu dan anak gadis yang sedang mencuci dengan kostum pakai kain panjang saja. Trus gimana caranya mau shooting untuk promosi wisata?
Akhirnya diakal-akalin aja. Pak Desa yang ikut ngantar menghimbau dengan agak memaksa supaya ibu-ibu dan para gadis menyingkir dulu, karena mau dipakai Jeje untuk shooting. Dengan tersipu-sipu mereka menyingkir dan membawa cuciannya yang setumpuk itu.
Pulangnya aku mikir, apa gunanya dibangun gazebo disitu kalo hanya untuk nonton orang nyuci ya? #sedih
shocking pink-nya ngeriiii............... |
Masmas anggota tim dari Jakarta. Sampe lupa nama.. |
Ika, akyu, Nadia |