Mamuju, 11 Pebruari 2015
Jalan-jalan
lagi. Setelah tertunda lebih setahun karena sakit, akhirnya terwujud juga untuk
jalan-jalan ke Singapore. November 2013 lalu aku sudah mengantongi tiket oneway
ke S’pore, tapi karena thypus, aku akhirnya menghabiskan schedule jalan-jalanku
untuk bedrest di rumah sakit. Menyakitkan memang. Tapi terbayar dengan liburan
di awal tahun ini.
Destinasi
wisata on schedule. Secara aku sudah banyak membaca tujuan-tujuan yang akan aku
datangi. Gambaran tentang tempat-tempat itu pun sudah hafal luar kepala. Tapi
seperti layaknya calon wisatawan yang baru pertama kali memegang passport untuk
berkunjung ke luar negeri, aku berharap sikap dan perilakuku tidak norak-norak
bergembira selama perjalanan.
Batam
Makassar
– Jakarta – Batam dengan pesawat. Bandara Hang Nadim. Tidak sempat foto-fotoan.
Rasa lelah karena perjalanan dengan pesawat Garuda dan jadwal transit di
Jakarta membuat aku not in the mood untuk foto-fotoan. Rencana besok sore baru
nyeberang ke Singapore dengan menggunakan fast ferry. Malam ini bisa digunakan
untuk makan malam dan jalan-jalan.
Nagoya
Nagoya?
Jangan salah. Ini bukan kawasan Jepang. Tapi salah satu area wisata belanja di
Kota Batam. Konon nama Nagoya diberikan oleh seorang tentara Jepang berpangkat
Mayjen yang jaman penjajahan dulu bertugas di Batam. Setelah gencatan senjata
dan penarikan pasukan kembali ke Jepang, sang Mayjen yang terpesona dengan
Batam memberikan nama daerah itu sebagai Nagoya, agar mudah dikenali anak cucunya
bila someday kembali. Dan saat ini Nagoya menjadi area belanja. Mulai dari tas,
parfum,coklat, hingga peralatan elektronik seperti hp, laptop, kamera dan
lainnya. Semua dengan harga yang miring. Tapi hati-hati ya, banyak juga barang
replica dan BM (black market) yang dijual murah. Barang tiruan dengan judul KW
1 sampe entah KW berapa. Kalau tidak hati-hati dan jeli bertanya, bakal nyesal
sampai di rumah kelak. Tapi harga-harganya memang sangat murah. Untuk yang suka
bergaya dengan aneka tas yang lucu-lucu, bisa bawa pulang tas dengan harga
mulai 150 ribu sampe 300an. Itu tas replica dengan kualitas lumayan bagus dan
harga murah. Daripada belanja online tas-tas Korea yang kualitasnya nggak
menjanjikan, mending beli tas murah meriah di Batam.
Seorang
teman mengingatkan aku untuk belanja oleh-oleh di Batam saja. Karena di
Singapore harga-harga lumayan tinggi. Untuk saat ini harga beli satu dollar S’pore
9.400 rupiah, harga jual 9.200 rupiah. Walau tidak berniat untuk belanja
macam-macam, aku sempat juga membeli coklat dan gantungan kunci untuk
oleh-oleh. Harganya lumayan murah. Gantungan kunci dengan logo merlion dan
tulisan Singapore hanya 25 ribu isi enam. Ada juga yang beli 3 paket gratis 1.
Kalau coklat harganya mulai 20-an ribu ke atas. Penawarannya juga sama, beli 2
gratis 1. Aku membeli beberapa jenis coklat.
Deretan souvenir. |
Deretan coklat yang menggoda. |
Bolak-balik
di toko oleh-oleh nyari pesanan gelang seseorang, tapi nggak dapat. Adanya
gelang ala ibu-ibu untuk ke pesta. Aduuuuh…..aku saja nggak suka yang model
gitu. Berdoa saja semoga di S’pore dapat yang bagus. Gelang etnik untuk anak
muda yang bergaya. Yaach yang kira-kira cocok lah untuk akyu yang berjiwa muda
ceria.
Nginapnya
di Hotel Harmony. Hotel bintang empat di wilayah Nagoya juga. Sayang nggak ada
foto-fotonya. Tapi sempat foto-foto iseng waktu makan malam di Harbour Bay
Restaurant. Sebuah resto sea food di Batam Center.
Suasana imlek sudah berasa di resto Harbour Bay. |
Besok
ke S’pore naik fast Ferry dari Pelabuhan International Batam Center.
mba ita mau nanya dong? kalo yang gantungan kunci itu belinya di daerah mananya? itu beneran 25 rbu satu paket isi 6. thanks infonya
BalasHapusKlo yg 25 ribuan beli di Batam mas. Waktu itu sih bener harganya segitu. :)
BalasHapusKalo utk oleh2 mending nyari di Batam. Lebih murah dan lebih banyak jenisnya.